Desa Penglipuran

Desa Penglipuran

14 Ulasan

Bali selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Tak hanya mengandalkan Tanah Lot, Bali juga menawarkan wisata budaya salah satunya wisata Desa Penglipuran, Bali.

Sebagaimana desa-desa wisata lain, desa ini juga menyajikan keaslian budaya yang terjaga sebagai daya tariknya.

Selain itu, nantinya di desa ini ada beberapa aktifitas wisata yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu.

desa-penglipuran-bali

Nah, selengkapnya mengenai wisata Desa Penglipuran bisa Anda baca di bawah ini.

Desa Penglipuran

Desa ini terletak di dataran tinggi. Jaraknya dari permukaan air laut yaitu sekitar 700 meter.

Dengan demikian, hawa udara di desa ini cukup sejuk dan juga cukup segar karena terhindar dari polusi.

Luas kawasan desa ini sekitar 112 hektar. Di dalamnya ada sekitar 226 kepala keluarga yang hidup dari hasil beternak, bertani dan menjual hasil kerajinan anyaman.

Di lahan desa yang cukup luas tersebut, sekitar 60 persennya dijadikan sebagai lahan pemukiman. Sedangkan 40 persennya, difungsikan sebagai lahan hutan bambu.

Penduduk Desa Penglipuran terkenal sangat menjaga hubungan dan kelestarian alam. Tak heran jika kawasan desa mereka sampai saat ini masih terlihat sangat asri.

Warga desa juga sangat patuh terhadap aturan yang berlaku. Dan salah satu aturan yang tidak boleh dilanggar, adalah mengenai penebangan pohon bambu yang harus melalui persetujuan tokoh setempat.

Bayangkan betapa rapinya kehidupan masyarakat di desa ini.

Menjadi tidak mengherankan apabila pada tahun 1995, pemerintah Indonesia menghadiahkan penghargaan Kalpataru yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan.

Atas apa yang warga desa lakukan, desa ini juga secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata melalui SK Bupati pada tahun 1993.

Sejarah Desa Penglipuran

sejarah-desa-penglipuran
via instagram.com/desa_adat_penglipuran

Desa Penglipuran memiliki keterkaitan erat dengan Kerajaan Bangli yang berdiri setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit.

Konon, raja Bangli dulunya sering memanggil para sesepuh desa Bayung Gede karena kemampuan mereka dalam bidang pertahanan, agama dan adat.

Karena jarak antara desa Bayung Gede dan kerajaan Bangli sangat jauh, saat itu raja Bangli memberikan sebuah lahan atau daerah sementara sebagai tempat istirahat untuk orang-orang Bayung Gede.

Tempat istirahat itu kemudian dinamai dengan nama Kubu Bayung. Dan tempat itulah yang sekarang menjadi Desa Penglipuran.

Adapun desa Bayung Gede, saat ini keberadaannya juga masih eksis di daerah Kintamani dimana adat, peraturan serta tata bangunannya memiliki kesamaan dengan Desa Penglipuran.

Keunikan

desa-penglipuran-ubud
via instagram.com/desa_adat_penglipuran

Desa Penglipuran Ubud punya beberapa keunikan yang membedakannya dengan desa-desa lain di Bali.

Keunikan tersebut misalnya di desa ini penduduknya tidak diizinkan untuk berpoligami sebagai bentuk penghormatan kepada wanita.

Penduduk desa juga punya kesepakatan hukum untuk pelaku pencurian.

Jika ada penduduk yang kedapatan mencuri, ia akan dihukum dengan keharusan untuk menaruh 4 ekor ayam di pura leluhur.

Hukuman ini mungkin terkesan ringan.

Namun sebenarnya ini akan memberi efek jera terhadap pelaku karena perbuatannya akan diketahui semua penduduk desa.

Keunikan lainnya di desa ini ialah para penduduknya tidak mengenal upacara ngaben. Jadi meskipun beragama Hindu, mayat penduduk yang meninggal tidak dibakar melainkan dikubur.

Aktifitas Wisata

Ada beragam aktifitas yang bisa kita lakukan saat berlibur di Desa Penglipuran. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Keliling Desa

review-desa-penglipuran
via instagram.com/desa_adat_penglipuran

Keasrian dan kerapian tata desa di tempat ini sangat menggoda untuk dijelajahi.

Berhubung kita tidak diizinkan membawa kendaraan ke dalam, kita bisa jalan santai menikmati keunikan bangunan rumah-rumah penduduk.

Rumah-rumah penduduk di desa ini punya ukuran serta bentuk dan tata ruang yang sama.

Setiap rumah pasti punya pintu gerbang yang disebut angkul-angkul dengan ukuran yang hanya cukup untuk satu orang dewasa.

Rumah penduduk di desa ini juga rata-rata menggunakan tembok dari bambu dan diwarnai menggunakan cat yang bahan dasarnya dari tanah liat.

Konon, pemilihan bentuk, ukuran, tata ruang dan cat rumah yang sama ini merupakan bentuk persatuan penduduk dan komitmen mereka untuk terus berpadu dengan alam.

Baca juga: Wisata sejarah Goa Gajah Gianyar, Bali

Atraksi Kesenian dan Budaya Bali

itinerary-desa-penglipuran
via instagram.com/desa_adat_penglipuran

Saat melancong di desa ini kita juga bisa menyaksikan atraksi kesenian penduduk serta pagelaran budaya Bali tempo dulu.

Lebih-lebih jika kedatangan kita bertepatan dengan hari-hari besar umat Hindu, maka kita juga bisa melihat penduduk desa yang sedang merayakan hari besar tersebut.

Selain itu kehidupan sosial serta kepercayaan penduduk desa juga merupakan hal yang menarik untuk diamati.

Yang pasti saat pulang nanti, wawasan kita tentang kesenian dan budaya Bali akan bertambah.

Mencoba Loloh Cemceman

Loloh Cemceman adalah minuman khas penduduk Desa Penglipuran yang merupakan hasil buatan sendiri.

Minuman ini berbahan dasar daun Cemceman dan punya rasa mirip air tape.

Minuman khas ini akan sangat mudah kita temukan karena selalu tersedia di rumah-rumah penduduk.

Untuk mencoba minuman yang menyehatkan ini, kita bisa membelinya dengan harga Rp. 5000 per botol.

Hunting Foto

desa-penglipuran-bangli
via instagram.com/yennytapuspita

Tentu tidak lengkap rasanya jika saat liburan ke Desa Penglipuran, kita tidak menjajal spot-spot foto yang dimilikinya.

Di desa ini ada banyak spot foto yang akan sangat menarik sebagai latar foto diantaranya bangunan pura, rumah-rumah penduduk, atau di kawasan hutan bambu.

Menariknya lagi spot-spot tersebut bisa kita eksplore tanpa biaya sepeserpun.

Kita hanya perlu menjaga sopan santun, serta tentunya harus minta izin dulu sebelum ber-fose di tiap spot foto.

Berburu Souvenir

Di awal sudah ditulis bahwa penduduk desa mengandalkan hasil pertanian, peternakan dan kerajinan tangan untuk menopang hidup mereka.

Nah oleh karena itu, sebelum pulang jangan lupa membeli beberapa souvenir sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Beberapa kerajinan tangan yang bisa kita berli dan bawa pulang yaitu aneka bentuk anyaman tas dan kain khas Bali.

Baca juga : Desa Wisata Sari Bunihayu

Larangan di Desa Penglipuran

desa-penglipuran-keunikan
via instagram.com/angelnia64

Selain aturan khusus yang berlaku untuk semua penduduk desa.

Aturan lainnya yang juga berlaku bagi pendatang adalah larangan merokok di kawasan desa ini.

Namun jika memang tidak bisa meninggalkan kebiasaan merokok sehari saja, di desa ini sudah disediakan tempat khusus bagi para perokok.

Lalu yang harus sangat diperhatikan oleh wisatawan adalah kebersihan desa yang selalu dijaga betul oleh penduduk setempat.

Ini berarti, sebagai tamu kita juga harus menjaga kebersihan dengan tidak membuat satu pun sampah secara sembarangan.

Lokasi Desa Penglipuran

Alamat desa ini berada di Desa Kubu, Bangli, Provinsi Bali.

Jaraknya dari Kute yaitu sekitar 53 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu setengah jam berkendara.

Bagi yang belum tahu, Kabupaten Bangli ini juga membawahi wilayah Gunung Batur dan Kintamani.

Jadi jika pernah liburan ke kawasan Kintamani dan Gunung Batur, maka lokasi Desa Penglipuran seharusnya tidak sulit untuk ditemukan.

Jam Buka

wisata-dekat-desa-penglipuran
via instagram.com/rafly_zr

Desa wisata Penglipuran dibuka setiap hari selama 24 jam. Kita bahkan bisa menginap di beberapa penginapan yang memang telah disiapkan untuk para wisatawan.

Hari Jam Operasional
Setiap Hari 24 Jam

Namun melancong ke desa ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Sebab kalau datang siang hari, udaranya tetap terasa panas walaupun tak sepanas daerah lainnya di Bali.

Baca juga: Indahnya Pantai Kuta di Bali

Harga Tiket Masuk

Memasuka desa wisata ini tidak butuh biaya mahal.

Kita bisa menikmati segala keunikannya hanya dengan membeli karcis seharga Rp. 15.000 untuk wisatwan lokal dan Rp. 30.000 untuk wisatawan asing.

Jenis Tiket Harga
Tiket Masuk Rp. 15.000 (wisatwan lokal) – Rp. 30.000 (wisatwan asing)
Parkir Rp. 5000 (mobil)

Selain itu tentu masih ada biaya lain seperti retribusi parkir yang harus dibayar.

Namun nominalnya juga cukup murah yakni sekitar Rp. 5000 untuk kendaraan roda empat.

Fasilitas

Fasilitas umum di desa ini sudah tersedia dengan cukup memadai.

Bahkan meskipun warganya rata-rata beragama Hindu, mereka tetap menyediakan fasilitas untuk berwudhu dan juga area untuk wisatawan muslim yang ingin sholat.

fasilitas-desa-penglipuran
via instagram.com/aliyyahzahnabila

Baca juga : Wisata Pantai di Bali

Bagi kita yang ingin merasakan sensasi liburan yang berbeda, Desa Penglipuran Bangli ini sangat cocok untuk dikunjungi.

Selain mendapatkan hiburan, berlibur ke desa ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang keragaman budaya di Pulau Dewata.

14 Ulasan untuk Desa Penglipuran, Bali

  1. Kunjungan ke Desa Penglipuran.nDesa ini merupakan desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.nMasyarakat disini sangat melestarikan kebudayaan asli Bali dalam kehidupan sehari-hari.nDesa yang sangat bersih dan asri, menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan domestik dalam negri maupun asing 😊nPenataan desa yang ciamik, bersih dan berwarna 😍nMasyarakatnya rajin memilah sampah dan di kumpulkan di bank sampah, sepanjang desa ini tidak ada sama sekali sampah yang berserakan. Padahal wisatawan yang berkunjung jumlahnya sangat banyak.nSelain itu, tiap rumah menampilkan home made mereka seperti minuman cem-ceman (rasanya segar kecut dan berserat tinggi yang dibuat dari tanaman cem-ceman & berkhasiat melancarkan kerja usus serta meredakan panas dalam). Ada juga hasil anyaman dan karya lainnya. Masyarakat desa ini juga membuat kopi secara tradisional dan kopinya terkenal enak…keren sekali bukan 😎nnSemoga dapat terus lestari ??nDan desa-desa lain di seluruh penjuru Indonesia bisa mencontohnya ??😄

  2. Beberapa minggu yg lalu saya mengunjungi tempat ini dengan membawa rombongan dari SMA N 2 Kudus. Kebetulan saya di mintai tolong ketua panitia study tour untuk meminta tanda tangan surat tugas ke kepala pengelola Desa Wisata Penglipuran ini. Dengan ditemani oleh guide lokal Bli Tutstep dari Gopala saya menyusuri desa & bertanya rumah pengelola desa tersebut. Kami disambut dengan baik di rumah Pak Nengah kepala pengelola Desa Wisata Penglipuran beliau sangat ramah. Setelah kami meminta tanda tangan surat tugas, saya diajak Bli Tutstep ke rumah nomor 36 untuk makan. Sangat rekomended buat temen temen yg berkunjung ke oemgliouran kalau kelaparan bisa mampir karena masakannya juooossss hehe. Oh ya jangan lupa juga lolohcemcem & klepon Penglipuran itu juga enaakkkk.

  3. Salah satu Desa Tradisional Bali yg masih kuat menjaga tradisi dan adat budaya masyarakatnya, sehingga desa ini terkenal sbg salah satu obyek tujuan wisata..baik turis lokal maupun mancanegara.nnDesa ini memiliki keunikan, dimana ciri khas pintu masuk rumah penduduknya semua memiliki angkul2 yg mirip satu dg lainnya. Indah dan artistik.nnMasyarakat desa ini kini sudah terbuka utk menyambut wisatawan, terbukti di rmh2 mereka sedia aneka souvenir utk dijual maupun kuliner/jajanan khas daerah sana yaitu Kue Kelepon dr bahan Ketela Ungu. Layak dikunjungi.

  4. Desa terbersih diindonesia dan juga termasuk 5 besar desa terbersih diduniannDengan adat istiadat yang masih kental, budaya yang masih dijalankan, kultur yang masih naturale, membuat desa ini menjadi objek wisata yang harus dikunjungi.nnPengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan desa yang bersih, pemandangan kultur, rumah2 dan warga yang masih tradisional, pemandangan alamnya pun sangat bagus disininnKepala desanya sangat baik, dan welcome,nKesini waktu lagi ada program kks dari kampus, kita juga diajak diskusi dan sharing bareng dengan kepala desanya.nnWalaupun desanya menurut w ga begitu luas banget, tapi desa ini sangat worth it untuk dikunjungin. Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa kita ambil dari desa ini

  5. Di Desa ini hawanya enak banget! Penduduknya ramah, mau nanya sampai mulut kamu pegel, mereka dengan ramah menjawab. nnMau lihat peternakan babi? Minta aja sama salah satu penduduk.nJangan lupa beli pernak pernik, dari sini ya sebagai rasa terimakasih.nn❤❤❤

  6. Desa panglipur, asri banget, suasana nyaman, udara sejuk, masyarakat ramah, kemarin kesini karena ada project mbangun deso~ nSemoga next time bisa kesini lagi

  7. Desa Wisata Penglipuran, salah satu desa terbersih di dunia..dekat dengan kawasan kintamani desa ini sejuk dan asri, rumah di desa ini menjual berbagai kerajinan tangan sampai minuman traditional.

  8. Masuknya 10k Dan bisa keliling2 desa Yang paling bersih se asiaaaa

  9. Sangat bagus untuk foto2 dengan adat budaya yg masih kental

  10. Desa yang dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Masyarakat hidup sangat rukun satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa hal yang memang khas di desa ini. Masyarakat juga menjual berbagai aneka souvenir tradisional khas bali dan juga ada homestay bagi para pelancong yg ingin menginap disini. Pemandangan dari ujung sangat indah apabila ditarik garis lurus di jalan desa. Dan ada beberapa adat turun temurun yg wajib di taati oleh masyarakat setempat. Akses menuju desa ini tidak sulit dan sudah sangat familiar tidak hanya bagi kalangan wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Pada saat berkunjung kesini, kami rombongan kantor sempat juga mengadakan FGD/dialog dengan ketua adat utk lebih mengenal desa ini

  11. Desa wisata penglipuran yg berada di kubu kecamatan bangli bali, desa unik yg penduduknya ramah ramah dan masih memegang teguh adat para leluhur bali kuno, sebetulnya banyak yg bisa explore di desa ini.. setiap rumah di desa ini di buat mirip satu sama lain, desa ini sangat bersih nyaman dan cukup sejuk, setelah di jadikan desa wisata penduduk di sini hampir setiap rumah berjualan makanan, minuman, souvenir khas bali.toilet umum sangat bersih, parkiran cukup luas,. tiket masuk dewasa waktu kami kesana januari 2022 25k.. Anak anak 20k. Dan parkir gratis

  12. Walaupun harus bayar tiket masuk, tidak akan pernah menyesal datang ke Desa Penglipuran.. Sangat wajar dinobatkan sebagai desa paling bersih di dunia, karena benar-benar bersih, aman, nyaman dan warganya sangat ramah.. . Lokasinya yang jauh dari Pantai Kuta tidak membuat minat pengunjung berkurang, malah semakin ramai dan disesaki kendaraan bus dan mobil yang mencari parkir.. Parkiran disediakan cukup luas, bisa memuat bus-bus besar, rombongan mobil ataupun pengunjung yang memakai sepeda motor.. . Desa Penglipuran cukup ramah bagi pengguna kursi roda, karena area masuk yang di design agar memudahkan pengguna kursi roda untuk masuk.. . Toilet tersedia disini dan pastinya sangat bersih, wangi dan petugas yang selalu siap berjaga untuk membantu pengunjung apabila dibutuhkan.. . Keamanan jangan ditanya, di beberapa sudut terdapat petugas keamanan yang berjaga untuk membuat pengunjung aman dan membantu mengarahkan ke lokasi yang diinginkan.. . Di Desa Penglipuran ini, terdapat lokasi yang menyediakan makanan dan minuman. Yaa betul, rumah warga juga berfungsi sebagai tempat berjualan.. Jadi simbiosis mutualisme, warga desa mendapatkan pemasukan dari berjualan.. . Untuk souvenir ataupun kerajinan tangan tersedia di beberapa pengrajin lokal yang juga berjualan dari rumahnya.. . Sebuah ekosistem UMKM yang sangat menarik, terima kasih Desa Penglipuran 🙏🏽

  13. Pertama kali wisata ke Bali dan Desa Penglipuran jadi objek pertama kali. Memang pantas dinobatkan sebagai desa terbersih dunia, seluruh tempat bersih dan pengelolaan sampahnya juga bagus. Warga disinipun sangat ramah terhadap wisatawan, sempat berbincang dengan beberapa warga dan saat ditanyapun menjawab dengan ramah plus dijelaskan detail. Kebetulan saat saya kesini bersamaan dengan puncak Upacara Adat Hari Galungan dan Kuningan, moment pertama kali melihat dan tidak akan terlupakan bagi saya dan rombongan. Terimakasih untuk warga Desa Penglipuran yang telah menyambut kami ramah, sopan dan santun yang luar biasa, semoga saya suatu saat nanti bisa berkunjung lagi tapi bersama keluarga besar biar bisa semua merasakan dan mendapatkan moment tak terlupakan disini👍🙏😊😍

  14. Wajib coba nih kalau kalian ke Bali. Desa Penglipuran merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang ada di Bali. Desa Penglipuran ini juga pernah ditetapkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Penasaran kan seperti apa suasana desa terbersih di dunia? Buruan datang dan nikmati suasananya sendiri.. Tiket masuk dikenakan biaya Rp 25.000 per orang untuk wisatawan lokal sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya Rp 50.000.. Saran: kalau mau menikmati lebih Epic, disarankan datang saat hari besar keagamaan di Bali seperti Galungan atau Kuningan. Suasana desa semakin indah dengan penjong atau janur yang berdiri disetiap rumah. Selain itu terdapat juga atraksi budaya yang merupakan salah satu upacara keagamaan ketika Galungan.. Spot foto terbaik ada di gapura pura Penataran serta foto di gerbang masuk desa Penglipuran. Dijamin Instagramable!. Disisi utara desa terdapat hutan bambu yang luas asik juga untuk spot foto seperti hutan bambu di Jepang.. Kalau foto kalian semakin menjiwai budaya Bali, setiap rumah penduduk disediakan penyewaan pakaian adat dan setiap rumah terdapat toko Souvenirs serta aneka makanan. Jangan lupa guys kalau kalian ke Penglipuran, wajib coba minuman tradisional khas desa Penglipuran yakni Loloh cemcem rasanya seperti jus kedondong ala maskapai Indonesia nomor satu.

Tinggalkan Balasan