Wisata Religi di Tuban

Wisata Religi di Tuban

13 Ulasan

Wisata Religi di Kota Wali Tuban – Tuban adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal dengan sebutan Kota Wali. Banyaknya makam wali yang ada di sana membuat kabupaten Tuban dijuluki Kota Wali.

Wisata Religi Kota Wali Tuban

Tercatat ada 7 makam wali yang ada di Tuban. Makam-makam tersebut banyak dikunjungi peziarah dari dalam kota maupun luar kota. Secara tidak langsung makam tersebut menjadi objek wisata religi yang tak hanya dikunjungi oleh umat islam saja.

Umat agama lain pun juga berkunjung kesana karena ingin melihat sejarah wali-wali tersebut. Selain makam wali, ada juga wisata religi lainnya seperti kelnteng dan masjid. Simak ulasan wisata religi di Tuban di bawha ini.

Berikut 10 Tempat Wisata Religi di Kota Wali Tuban

1. Masjid Agung Tuban

Masjid-Agung-Tuban-Sebagai-Wisata-Religi

Masjid kebanggan warga Tuban ini didirikan pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo yang merupakan bupati Tuban ke 7. Masjid direnovasi untuk pertama kali pada masa pemerintahan Bupati Raden Tumenggung Kusumodigdo, Bupati Tuban ke 35.

Masjid yang berdekatan dengan makam Sunan Bonang ini merupakan cikal bakal penyebaran islam di Tuban, di masjid inilah Sunan Bonang mengajarkan agama Islam kepada masyarakat. masjid ini sudah sangat terkenal di Tuban dan menjadi tempat wisata religi di kota Tuban.

2. Masjid Ashabul Kahfi Perut Bumi Al- Maghribi

Masjid-Ashabul-Kahfi-Tuban

Selain terkenal dengan sebutan Kota Wali, Tuban juga dijuluki kota Seribu Goa. Bahkan ada masjid didalam goa. Masjid yang memiliki nama Masjid Ashabul Kahfi Al-Maghribi ini terletak didalam goa di Jalan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Meskipun berada di dalam Goa, tidak membuat Kyai Subhan terbatasi dalam membuat seni arsitekturnya. Justru membuat masjid ini tampak luar biasa dan unik. Selain menjadi masjid, goa ini berfungsi sebagai pondok pesantren Al-Maghribi.

Masjid Ashabul Kahfi sampai sekarang menjadi tempat tujuan zaroh atau wisata religi di kota Tuban.

3. Klenteng Kwan Sing Bio

Klenteng-Kwan-Sing-Bio-Sebagai-Wisata-Religi-Tuban

Selain wisata religi untuk umat muslim, di Tuban juga terdapat wisata religi untuk pemeluk agama lain yaitu Klenteng Kwan Sing Bio. Klenteng yang terletak di pusat kota Tuban ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia.

Klenteng ini menganut ajaran Tri Dharma yaitu Konghucu, Budha dan Tao, itulah kenapa klenteng ini dinamakan Klenteng Kwan Sing Bio yang berarti memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.

Salah satu keunikan dari Klenteng Kwan Sing Bio ini adalah adanya gerbang yang berbentu kepiting, ikon kepiting diambil karena dulu klenteng ini dibangun di daerah tambak yang banyak kepitingnya. Simbol kepiting juga dipercaya dapat melindungi klenteng dan umatnya dari unsur – unsur jahat.

4. Makam Sunan Bonang

Makam-Sunan-Bonang-Sebagai-Wisata-Religi-Tuban

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di tanah Jawa Tengah. Sedangkan di Jawa Barat yang berpengaruh adalah sunan Gunung Jati.

Nama Bonang sendiri diambil dari nama salah satu desa di Rembang, dan makam aslinya berada di desa Bonang. Namun yang paling sering dikunjungi adalah makamnya di Tuban.

Adanya dua makam tersebut dikarenakan dulu ada salah seorang murid dari Madura yang sangat mengagumi Sunan Bonang.

Setelah Sunan Bonang wafat, murid tersebut ingin membawa kain kafan dan pakaian Sunan Bonang ke Madura. Namun hal tersebut tidak tersampaikan karena pada saat di Tuban, murid lainnya mengetahui hal ini lalu memperebutkannya.

5. Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi

Makam-Syeh-Maulana-Ibrahim--Tempat-Wisata-Religi-Tuban

Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi adalah ayahanda dari Sunan Ampel. Syeh Maulana sendiri berasal dari timur tengah, tepatnya di Samarkand, Asia Tengah. Karena orang Jawa yang tidak bisa melafalkan Samarkand jadilah nama Asmaraqandi.

Sekitar tahun 1362 Saka/1440 Masehi Syeh Maulana datang ke Jawa. Namun beliau tidak langsung mendarat di Jawa melainkan singgah dulu di Palembang.

Setelah itu ia pergi ke Jawa, tepatnya di Gesik (Sekarang menjadi Gesikharjo) dengan niatan menemui raja Majapahit yang menikahi adik istrinya, yaitu Dewi Darawati. Selain itu, Beliau datang ke Jawa untuk menyebarkan agama Islam.

6. Makam Sunan Bejagung Lor

Makam-Sunan-Bejagung-Lor-Menjadi-Wisata-Religi-Tuban

Nama asli Sunan Bejagung Lor adalah Sayyid Abdullah Asy’ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro. Beliau adalah adik dari Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi.

Sunan Bejagung sendiri berasal dari Hadramaut atau Saudi Arabia dan masih memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammmad. Beliau datang ke Jawa untuk menyebarkan Agama Islam dan membantu memecahkan masalah ekonomi masyarakat pada saat itu.

Sunan Bejagung wafat dan dimakamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding atau berjarak 2 KM k arah selatan dari pusat kota Tuban.

7. Makam Sunan Bejagung Kidul

Makam-Sunan-Bejagung-Kidul-Menjadi-Wisata-Religi-Tuban

Tak Jauh dari Makam Sunan Bejagung Lor, terdapat sebuah makam Sunan Bejagung Kidul. Kedua makam ini berjarak hanya 400 meter dan dipisahkan oleh jalan kampung.

Jika di makam Sunan Bejagung Lor yang disemayamkan adalah Sayyid Abdullah Asy’ari maka di makam Bejagung Kidul adalah makam Syeh Hasyim Amaluddin, beliau merupakan menantu dari Sunan Bejagung Lor.

Makam Sunan Bejagung Kidul tidak seramai dengan makam Sunan Bejagung Lor yang berada di pinggir jalan raya. Di sini hanya terdapat beberapa peziarah saja.

8. Makam Syech Achmad Cholil

Makam Syech Achmad Cholil terletak di Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Makam ini ditemukan di tahun 2000 oleh Muhammad Nawawi (Mbah Nawawi), melalui komunikasi spiritual.

Di sekitar makam terdapat sebuah sumur yang dikeramatkan, sumur tersebut tidak pernah surut dan tidak bertambah banyak meskipun terjadi hujan. Pernah suatu saat air sumur disana naik ke atas, dan tak lama kemudian terjadi bencana Tsunami di Aceh pada tahun 2004.

Di Kabupaten ini juga ada beberapa tempat wisata berupa pantai-pantai indah yang bisa dikunjungi setelah berkunjung ke makam Syeikh Achmad Cholil. Salah satunya yaitu Pantai Cemara Tuban.

9. Makam Sunan Geseng

Makam-Sunan-Geseng-Tempat-Wisata-Religi-Tuban

Sunan Geseng yang bernama Kyai Cokrojoyo merupakan murid Sunan Kalijaga yang setia. Singkat cerita, Sunan Kalijaga memerintahnya untuk menunnggunya datang kembali dan menancapkan sebilah bambu yang ditancapkan dihadapannya.

Karena waktu yang cukup lama, akhirnya sebilah bambu yang ditancapkan tersebut menjadi rimbun. Untuk membangunkan Cokrojoyo, Sunan Kalijaga membakar pohon bambu tersebut dan Cokrojoyo hangus (Geseng) namun tidak meninggal. Sejak saat itulah beliau dinamakan Sunan Geseng.

Makam Sunan Geseng berada di Desa Gesing, Kecamatan Semanding Tuban.

10. Makam Syeh Subakir

Syech Subakir adalah tokoh pertama islam yang datang ke Pulau Jawa, beliau lah yang menaklukkan Pulau Jawa. Konon disaat beliau datang, Pulau Jawa masih berupa hutan yang angker dan dipenuhi oleh jin.

Karena itulah Pulau Jawa saat itu sering terjadi gempa, hingga akhirnya Syech Subakir mengusir Jin tersebut dan menancapkan 3 paku bumi agar Pulau Jawa tidak sering terjadi gempa.

Untuk makam asli Syeh Subakir tidak ada yang mengetahuinya, ada yang menyebut jika beliau wafat di persia dan makam yang ada di Jawa hanya situs peninggalannya.

Di Jawa sendiri, makam Syeh Subakir terdapat dua, pertama di daerah pegunungan Tidar, Jawa Tengah dan yang kedua ada Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Simak dan baca juga : Wisata Mistis di Banyuwangi

Demikian informasi tentang lokasi wisata religi di kota Tuban yang bisa dijadikan destinasi wisata bersama rombongan peziarah atau bersama keluarga.

13 Ulasan untuk Wisata Religi di Tuban, Jawa Timur

  1. Ini masjid yg bermula dari gua. Jd gua biasa yg dibangun jd masjid. Lebih baik dipakai berdzikir daripada bersyirik, mungkin itu dasar idenya menurut saya pribadi. Pas ksini ada kyk dzikir bersama gt, mungkin itu ruang masjid utamanya. Maunya sholat asar d sini setelah sholat duhur d masjid Namira Lamongan, tpi bingung g ada tempatnya, karena dipakai dzikir.. masih dalam proses pembangunan terus sih sepertinya… Toiletnya lumayanlah.. ada beberapa penjual makanan minuman dan souvenir d luar area masjid. O iya bawa kresek buat tempat sendal. Klo beli di tempat satu kresek kecil 500 rupiah. Untuk parkir tidak tersedia luas, ada di pinggir jalan. Parkir 1 mobil 10rb, biaya masuk rombongan 2 mobil 40 RB, klo satu mobil mungkin 20rb. Klo perorangan ato rombongan bis kurang tau jg…. Pemandangannya bagus, di dalamnya menakjubkan, guanya berliuk2, menakjubkan lagi, suasananya sedikit mistis gmn gt sih…. Lumayan ok lah….

  2. Ini masjid yg bermula dari gua. Jd gua biasa yg dibangun jd masjid. Lebih baik dipakai berdzikir daripada bersyirik, mungkin itu dasar idenya menurut saya pribadi. Pas ksini ada kyk dzikir bersama gt, mungkin itu ruang masjid utamanya. Maunya sholat asar d sini setelah sholat duhur d masjid Namira Lamongan, tpi bingung g ada tempatnya, karena dipakai dzikir.. masih dalam proses pembangunan terus sih sepertinya… Toiletnya lumayanlah.. ada beberapa penjual makanan minuman dan souvenir d luar area masjid. O iya bawa kresek buat tempat sendal. Klo beli di tempat satu kresek kecil 500 rupiah. Untuk parkir tidak tersedia luas, ada di pinggir jalan. Parkir 1 mobil 10rb, biaya masuk rombongan 2 mobil 40 RB, klo satu mobil mungkin 20rb. Klo perorangan ato rombongan bis kurang tau jg…. Pemandangannya bagus, di dalamnya menakjubkan, guanya berliuk2, menakjubkan lagi, suasananya sedikit mistis gmn gt sih…. Lumayan ok lah….

  3. Ketika berkunjung ke masjid Ashabul Kahfi, keadaan di dalam banyak jalan terjal, tempat wudhunya licin, jadi tempat ini tidak direkomendasikan untuk orang tua, karena rawan jatuh/tergincir. Tidak ada penjaga di sepanjang jalan keluar, jadi membingungkan bagi pengunjung yg akan keluar. Sistem sirkulasi udaranya juga sangat kurang, sehingga di dalam pengap dan sesak.

  4. Salah satu masjid… Sejarah waliyullah… Di pulau jawa… Yg ada di jawa timur…. nSungguh luar biasa cipttaan ALLAH SWT,

  5. Masjid bawah tanah yang bagus dan klasik….di dalam terdapat tempat pertapaan raden ayu….

  6. Ketika berkunjung ke masjid Ashabul Kahfi, adalah pengalaman yang sangat berharga pada saat itu. Masjid dengan arsitek yang sangat berbeda dengan masjid-masjid lainnya.

  7. Masjid ashabul kahfi berada di dusun wire, desa kedungombo, kecamatan Semanding Kabupate Tuban Jawa TimurnLokasi masjid berada di jalur dua sehingga mudah untuk menjangkaunya, di bagian depan terdapat pintu masuk yang berbentuk bulat, kemudian masuk mengikuti jalur anak tangga sampai kebawah, di lokasi masjid di anjurkan untuk istighotsah terlebih dahulu kemudian mendengarkan penjelasan sejarah.di dalamnya terdapat berbagai ornamen hiasan berupa marmer, batuan dan kaligrafi yang indah, anda bisa mengeksplor di berbagai sudut ruang tersebut. Terdapat bangunan seperti ka’bah untuk menentukan arah kiblat,dianjurkan pula untuk menjaga akhlak dan etika ketika berkunjung….

  8. Masjid unik yang terletak di kabupaten Tuban jawatimur letaknya didalam perut bumi, dengan labirin labirin Dan tempat sholat yang gelap Dan dingin. Mungkin jika ditambah penerangan akan lebih baik..

  9. Gua disulap jadi Masjid unik dlm perut bumi.. ngeri2 sedap

  10. Katanya wisata religius islam tapi kok banyak yang berbau syirik?

  11. Nama kamu sapa

  12. Masjid yang lain dari pada yang lain. Yang menjadikannya sebagai salah satu obyek wisata religi di Tuban yang banyak pengunjungnya. Waktu itu adalah acara wisata siswa-siswi kelas 8 dan 9. Selain ke Pantai Kelapa, Makam Sunan Bonang, tujuan wisata adalah ke Masjid ini. Unik, menarik, eksotik dan artistik. Aroma sakral dan sedikit mistis menyeruak ketika memasuki ruang demi ruang, lorong demi lorong yang ada di Masjid, yang memang terpendam di perut bumi ini.

  13. Masjid perut bumi.. Saat saya kesini bersama rombongan bangunan kurang terawat, air di KM dan tempat wudhu tdak ada air.

Tinggalkan Balasan